ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
By : Lutfy
Nooraini
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI I
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan :
1 ( satu )
Hari / Tanggal :
Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif, ekspresi wajah tegang, mata merah berbaring di
tempat tidur dengan diikat pada tangan dan kaki
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
Tujuan khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
I. FASE ORIENTASI
1. Salam terapetik :
“ Hallo, Selamat pagi, Mbak J ?
“ Boleh khan saya ngobrol sama Mbak, kenalkan nama saya lutfy nooraini, biasa dipanggil lutfy. Saya mahasiswi yang sedang bertugas di
sini, saya bertugas di sini selama 3 minggu. Saya akan merawat Mbak selama 3
minggu di sini, tiap hari kita akan ketemu dan berbincang-bincang “.
“ Nama Mbak siapa ? Mbak suka dipanggil siapa ? Usia Mbak berapa ? Rumah
Mbak dimana ? Mbak sudah menikah ?”.
2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana kabarnya Mbak hari ini ?”
“ Mbak kelihatan segar apakah Mbak sudah mandi ?”
“ Apakah Mbak sudah makan ?”
“ Bagaimana menu makanan hari ini apakah sesuai dengan selera mbak ?”
“ Bagaimana dengan tidur Mbak, apakah bisa tidur dengan nyenyak ?”
“ Bagaimana keadaan Mbak hari ini, apakah Mbak merasa sudah baikkan ?”
3. Kontrak :
“ Wah senang ya bisa berkenalan
dengan Mbak J “.
“ Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal, sebentar
saja, waktunya hanya ± 15 menit saja,
nggak lama kok. Dimana kita bicara ?”
“ Mbak yang pilih tempat ya ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja makan
? Mbak mau khan ? biar kita bisa lebih dekat lagi “.
II. FASE KERJA
§
“ Bagaimana perasaan dan keadaan Mbak J hari
ini ?”
§
“ Apakah ada yang ingin disampaikan ataupun
ditanyakan sebelum kita mulai berbincang-bincang ?”
§
“ Mbak J tadi waktu datang diantar siapa ?”
§
“ Mbak J tidak usah khawatir, karena saya
tidak akan menyakiti Mbak J, saya dan teman-teman perawat disini akan selalu
menjadi teman dan membantu Mbak J, saya siap menemani Mbak J ?”
§
“ Mbak J tahu tidak sekarang berada dimana ?”
§
“ Kira-kira menurut Mbak J, mengapa Mbak J
dibawa ke rumah sakit ?”
§
“ Mbak J takut tidak berada di sini ?”
§
“ Ya, saya bisa mengerti dengan keadaan Mbak
J”.
§
“ Saya sangat senang dan berterimakasih Mbak
J mau berkenalan dengan saya, sekarang saya akan memberitahukan tentang identitas saya,
Mbak J mau khan mendengarkannya ?”
§
“ Saya akan membantu Mbak J biar cepat sembuh
?”
§
“ Bagus sekali kalau Mbak J punya keinginan
untuk sembuh”.
III. FASE TERMINASI
§
“ Sementara itu dulu apa yang kita bicarakan
hari ini ya, Mbak J ”
§
“ Saya sangat senang dan menghargai karena
Mbak J mau berkenalan dan berbincang-bincang dengan saya ”
§
“ Besok, kita bertemu lagi dan berbincang-bincang
tentang penyebab marah pada Mbak J , waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya
di sini juga. Bagaimana, Mbak J setuju ?”
§
“ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ya
Mbak J”
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI II
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan :
2 ( dua )
Hari / Tanggal :
Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi penyebab marah
I. FASE ORIENTASI
1. Salam terapetik :
“ Selamat pagi, Mbak J ?”
“ Kemarin kita khan sudah kenalan, Mbak masih ingat nama saya ? Baiklah,
kalau Mbak J lupa, Nama saya lutfy nooraini, biasa di panggil lutfy. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di ruang ini, kemarin kita kan
sudah banyak ngobrol, disini saya di berikan kepercayaan untuk merawat Mbak J,
jadi apabila Mbak J ada masalah Mbak J mau khan ngomong sama saya “.
“ Melanjutkan pertemuan yang kemarin, sesuai dengan kesepakatan kita
akan membicarakan penyebab mbak marah ”.
2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana keadaan mbak hari ini ?”.
“ Mbak J kelihatan segar apakah Mbak sudah mandi ?”
“ Apakah Mbak J sudah makan ?”.
“ Bagaimana menu makanan hari ini apakah sesuai dengan selera Mbak ?”.
“ Bagaimana dengan tidur Mbak, apakah bisa tidur dengan nyenyak ?”.
“ Bagaimana keadaan Mbak J hari ini, apakah Mbak J merasa sudah baikkan
?”.
3. Kontrak :
“ Bagaimana kalau kita ngobrol
tentang hal-hal yang dapat menyebabkan Mbak J
marah ?”.
“ Mau dimana kita bicara ?
“ Bagaimana kalau sambil duduk di teras biar bisa menghirup udara segar
?”
“ Mau berapa lama kita bicara Mbak J ?”.
“ Bagaimana kalau 10 menit ?”.
II.
FASE KERJA
§
“Apa yang dapat membuat Mbak J marah ?”
§
“Apakah ada yang membuat hati Mbak J kesal ?”
§
“Apakah sebelumnya Mbak J pernah / sering
marah ?”
§
“Apakah penyebab sama dengan yang sekarang,
sehingga Mbak J marah ?”
III. FASE TERMINASI
§
“ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita
ngobrol ?’
§
“ Coba sebutkan penyebab marah Mbak J ?.
Bagus sekali.
§
“ Baiklah, tidak terasa sudah 15 menit kita
ngobrol. Nanti coba Mbak M ingat lagi, penyebab Mbak J marah yang telah kita
bicarakan ”.
§
“ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol lagi
tentang perasaan Mbak J pada saat marah dan cara marah yang biasa Mbak J
lakukan. Waktunya sekitar jam 09.00 tempatnya di sini juga. Bagaimana, Mbak J
setuju ?”
§
“ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ”
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI III
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan :
3 ( tiga )
Hari / Tanggal :
Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif
Klien dapat menyebutkan penyebab marah
Diagnosa Keperawatan :
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
Tujuan khusus :
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
I. FASE ORIENTASI
1. Salam teraupetik :
“ Selamat siang Mbak J, kita ketemu lagi ya, masih ingat dengan saya ?”,
“ Baiklah, melanjutkan pembicaraan kita sesuai dengan kesepakatan
kemarin, kita akan membicarakan perasaan Mbak J pada saat marah dan cara marah
yang biasa Mbak J lakukan “.
2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana perasaan Mbak J hari ini, apakah Mbak J merasa lebih baikkan
?”
“ Mbak J tadi habis mengikuti senam ya, gimana rasanya badannya lebih
enak tidak, apakah masih pegal-pegal ?”
“ Mbak J lebih segar hari ini, apakah Mbak J sudah mandi ? Bagaimana
tidur Mbak J tadi malam, apakah nyenyak, banyak nyamuk tidak di rumah sakit ?
Mbak J sudah makan pagi, gimana menurut Mbak J menu makan pagi hari ini ?”
“ Mbak J tampak lebih ceria hari ini, apakah Mbak J jadi pulang hari
minggu besok, Mbak J pulang dijemput siapa ?”
“ Bagaimana, masih ingat tidak apa yang telah kita bicarakan kemarin,
apakah Mbak J sudah menuliskan penyebab marah yang Mbak J alami ?”
3.
Kontrak :
“ Baiklah, kita akan membicarakan
perasaan Mbak J saat sedang marah ?”
“ Mbak J mau kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja
makan, biar kita bisa lebih dekat dan tidak terlalu banyak orang ? atau
terserah Mbak J mau duduk dimana ?”
“ Mbak mau berapa lama kita
ngobrol ? bagaimana kalau kita ngobrol +
15 menit saja, baiklah kita bisa mulai sekarang jam 09.00 nanti kita bicara
sampai j. 09.15 ?”
II. FASE KERJA
§
“ Bagaimana perasaan Mbak J jika marah, apa
yang Mbak J rasakan pada saat marah?”
§
“Apakah
Mbak J ada perasaan kesal, tegang, ingin memukul orang, membanting
barang-barang dan mengepalkan tangan ?”
§
“Kemudian apa yang biasa Mbak J lakukan pada
saat marah?”
§
“Apakah Mbak J bila marah sampai memukul
orang, melukai orang, membanting / memecah barang-barang,atau hanya marah-marah,
memaki-maki ?”
§
“Coba Mbak J praktekkan cara marah Mbak J
pada saya ?”
§
“Apakah dengan marah masalah Mbak J akan selesai
?”
§
“Apa akibat marah yang Mbak J lakukan ?”
§
“Bagaimana, maukah Mbak J belajar cara
mengungkapkan marah yang benar dan sehat ?”
III. FASE TERMINASI
§
“ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita
ngobrol hari ini ?’
§
“ Coba Mbak J ulangi lagi bagaimana perasaan
Mbak J saat marah ? Ya betul, apalagi, Bagus.
§
“ Kemudian bagaimana cara marah yang biasa
Mbak J lakukan di rumah ?
§
“ Akibat dari marah apa saja ? Ya betul,
apalagi, Bagus.
§
“ Baiklah Mbak J tidak terasa waktu kita
sudah 15 menit, nanti coba diingat-ingat lagi perasaan Mbak J sewaktu marah dan
cara Mbak J marah serta akibatnya.
§
“ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol lagi,
Mbak J mau khan ? Waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya di sini juga.
Bagaimana, Mbak J setuju ?”
§
“ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih
ya, Mbak J mau ngobrol dengan saya,
besok kita ketemu lagi “.
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI IV
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan :
4 ( empat )
Hari / Tanggal :
Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif, penampilan rapi dan bersih.
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
Tujuan khusus :
6. Memilih satu cara marah yang konstruktif
7. Mendemonstrasikan satu cara marah yang konstruktif
I. FASE ORIENTASI
1. Salam teraupetik :
“ Selamat pagi, Mbak J, kita ketemu lagi. Masih ingat saya khan ?”.
2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana perasaan Mbak J hari ini ?”
“ Bagaimana tidurnya semalam ?”
‘”Apakah Mbak J sudah sarapan pagi ? Bagaimana menurut Mbak J menu hari
ini ? habis tidak makannya ?”
“ Mbak J tampak segar hari ini, sudah mandi ya ? Mbak J hari ini
kelihatan rapi dan bersih “.
3. Kontrak :
“ Mbak J masih ingat apa yang
akan kita bicarakan sekarang ? Betul kita akan membicarakan cara marah yang
sehat, sekalian nanti kita akan berlatih cara mengungkapkan marah yang sehat,
Mbak J mau khan ?
“ Mbak J mau dimana kita bicara ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja
makan, biar kita bisa lebih dekat ?”
“ Mau berapa lama kita bicara ? Bagaimana kalau + 15 menit, Mbak
J setuju ?”
II.
FASE KERJA
§
“ Mbak J, sebenarnya ada beberapa macam cara
mengungkapkan marah yang sehat, hari ini kita pelajari 1 cara “.
§
“ Nah, Mbak J pilih mau latihan nafas dalam
atau memukul kasur dan bantal ?“.
§
“ Baiklah, kita latihan nafas dalam “.
§
“ Jadi kalau Mbak J lagi kesal / jengkel dan
perasaan Mbak J sudah mulai tidak enak, segera nafas dalam agar cara marah yang
lama tidak terjadi “.
§
“ Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau
duduk tegak, lalu tarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut “.
§
“ Coba Mbak J ikuti saya, tarik nafas dari
hidung, ya bagus, tahan sebentar dan keluarkan lewat mulut, ulangi sampai 5 kali ?”.
III. FASE TERMINASI
§
“ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita
latihan ? Ada perasan plong/lega ?”.
§
“ Coba sebutkan apa yang telah kita pelajari
hari ini ?”.
§
“ Bagus, nanti Mbak J kalau terasa ingin
marah, ungkapkan cara marah yang sehat dengan tarik nafas dalam, berapa kali
tarik nafas ? Ya betul, 5 kali kita bisa lakukan “.
§
“ Nah berapa kali sehari Mbak J mau latihan ?
Bagaimana kalau 3 kali ?”.
§
“ Mau kapan aja Mbak J latihan ? bagaimana
kalau pagi bangun tidur, lalu siang sebelum makan dan malam sebelum tidur “.
§
“ Dan jangan luga Mbak J lakukan cara ini
kalau ada yang membuat hati Mbak J kesal
/ jengkel “.
§
“ Bagaimana kalau kita buat jadual
kegiatannya ? Baik, nanti kalau sudah dijalankan dicek list ya. Nah begini caranya “.
§
“ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol-ngobrol
lagi tentang obat yang Mbak J minum. Waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya
di sini juga, bagaimana, Mbak J setuju ?”
§
“ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih,
jangan lupa Mbak J tetap latihan ”.
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI V
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan : 5 ( lima )
Hari / Tanggal :
Kondisi Klien :
Tenang, kooperatif, penampilan
rapi dan bersih.
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri, orang lain dan llingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
I. Fase Orientasi
1.
Salam teraupetik :
“ Selamat pagi, Mbak J ”.
2.
Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana kabar Mbak J hari ini
?”
3.
Kontrak :
“ Sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan bincang-bincang
tentang obat yang Mbak J minum. Kita bicara ± 15 menit. Seperti biasa kita sambil
duduk di teras, setuju kan ?”
II. Fase Kerja
§
“ Sebelum kita mulai, mungkin ada yang ingin
Mbak J sampaikan pertanyaan/ keluhan ?”
§
“ Baiklah, kita mulai saja. Obat yang Mbak J
minum selama di Rumah Sakit ada 3 macam, yaitu CPZ ( chlorpromazine ) warnanya
orange yang ukurannya besar, dosisnya 2 x 100 mg, HLP (haloperidol) warna jambon kecil dosis 2 x 5 mg dan THP
(thrihexipenydil) warna putih kecil ada tulisannya THP di bagian obatnya
dosisnya 2 x 2 mg. Masing-masing diminum sehabis makan, siang dan sore hari. Efeknya
bisa berfikir tenang, bisa tidur dan tidak gelisah. Efek sampingnya biasanya
lidah kaku, ngiler, badan kaku, tapi semua itu dapat dicegah dengan pil yang
berwarna putih ( artane )”
§
“ Nanti saya akan ajari cara minum obat
secara benar, sehabis makan”
§
“ Jika Mbak J merasakan efek samping yang
telah disebutkan tadi sampaikan saja ke saya / perawat yang lain”.
§
“ Nah bagus sekali Mbak J , begitu cara
meminum obat yang benar ”.
III. Fase
Terminasi
§
“ Untuk kali ini, barangkali cukup sampai
disini dulu bincang-bincang kita ”.
§
“ Tolong diingat ya Mbak J , nama dan dosis
obat serta efek samping obat yang Mbak J minum ”.
§
“ Besok kita bisa ketemu dan ngobrol lagi
seperti sekarang, waktu dan tempatnya sama. Saya juga akan tanyakan lagi
tentang obat yang Mbak J minum, agar tahu betul manfaat minum obat. Besok juga saya akan membicarakan tentang keluarga
Mbak J jika keluarganya datang “.
§
“Selamat pagi, sampai ketemu besok, saya akan
meneruskan aktifitas yang lain”.
STRATEGI PELAKSANAAN
Interaksi vi
Masalah Utama : Perilaku
kekerasan
Pertemuan :
6 ( enam )
Hari / Tanggal :
Kondisi Keluarga :
Pasien tenang dan kooperatif, penampian bersih dan rapi.
Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga
I.
Fase Orientasi
1.
Salam teraupetik :
“ Selamat siang, ibu ?”
2.
Evaluasi / Validasi :
“ Masih ingat dengan saya bu, saya lutfy mahasiswi Keperawatan yang hari sabtu kemarin berkunjung ke rumah ibu.
saya sedang berdinas disini dan saya bertanggung jawab atas perawatan Mbak J
selama disini ”.
3.
Kontrak :
“ Ibu, saya ingin sedikit berbincang-bincang dengan Ibu mengenai masalah
Mbak J. Bagaimana kalau kita duduk di meja makan saja bu, biar lebih enak,
soalnya di teras agak ramai. Kita berbincang-bincang waktunya sekitar 15 menit,
bagaimana ibu tidak keberatan khan ?. Kita akan membicarakan kembali apa yang
telah saya sampaikan kemarin waktu di rumah, saya perlu mengulang supaya ibu
lebih paham lagi mengenai tanda-tanda perilaku kekerasan, bagaimana cara
keluarga harus merawat Mbak J di rumah dan bagaimana keluarga harus mengatur
lingkungan rumah yang sesuai untuk Mbak J dan kita membicarakan obat untuk Mbak
J “.
II.
Fase Kerja
§
“ Kita mulai saja ya bu, atau barangkali ada
yang perlu ditanyakan atau ibu sampaikan sebelum kita memulai
berbincang-bincang ?”
§
“ Gejala perilaku kekerasan yaitu marah,
jengkel, muka merah, pandangan tajam, kekerasan / mengamuk. Cara merawat Mbak J
di rumah, berikan Mbak J kesibukan yang membutuhkan waktu dan tenaga, hindari
berbicara dengan orang lain di hadapan klien atau bila mungkin libatkan klien
dalam pembicaraan. Sebaiknya di rumah, klien selalu ada yang menemani, ciptakan
lingkungan yang aman dan tenang. Dan yang tak kalah penting adalah minum obat,
bantu klien minum obat tiap hari, kontrol sesuai waktu yang ditentukan. Jangan
berhenti berobat jika belum ditentukan oleh dokter ”.
§
“ Itu saja barangkali pembicaraan kita kali
ini. Ada yang perlu ditanyakan ibu ?”
III.
Fase Terminasi
§
“ Kalau tidak ada yang ditanyakan, barangkali
ibu bisa menjelaskan kembali apa yang telah kita bicarakan hari ini ?”
§
“ Bagus sekali ibu, ibu sudah bisa memahami
apa yang telah kita bicrakan. Nanti jangan lupa ibu praktekkan di rumah untuk Mbak J ”.
§
“ Saya kira cukup, hanya itu saja yang dapat
saya sampaikan ke ibu. Kita bisa ketemu lagi bila Ibu berkunjung nanti. Selamat
siang ibu, terima kasih ibu mau berbincang-bincang dengan saya ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar