ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEFISIT
/ KURANG PERAWATAN DIRI
Disusun oleh:
Lutfy Nooraini
Modul ini akan membahas cara-cara merawat pasien dengan kurang perawatan
diri (tidak peduli terhadap perawatan diri) agar pasien dan keluarga mempunyai
kemampuan merawat pasien di rumah.
A.
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat :
1.
Melakukan pengkajian pada pasien kurang perawatan diri
2.
Menetapkan diagnosa keperawatan pasien kurang perawatan diri
3.
Melakukan tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri
4.
Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat kurang
perawatan diri
5.
Mendokumentasikan
hasil asuhan keperawatan
B.
Pengkajian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting {Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil(BAK)}
secara mandiri.
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah
kurang perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi
pada pasien yaitu:
1.
Gangguan kebersihan
diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku
panjang dan kotor.
2.
Ketidakmampuan
berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak
rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien
wanita tidak berdandan.
3.
Ketidakmampuan makan
secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan
sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
4.
Ketidakmampuan
BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
C.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat ditetapkan diagnosa keperawatan :
Kurang Perawatan Diri :
- Kebersihan
diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/BAK
D.
Tindakan keperawatan
1.
Tindakan keperawatan untuk pasien
a.
Tujuan:
1)
Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2)
Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3)
Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4)
Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
b.
Tindakan keperawatan
1)
Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan tanapan tindakan yang
meliputi:
a)
Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b)
Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c)
Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d)
Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2)
Melatih pasien berdandan/berhias
Saudara sebagai perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien laki-laki tentu harus
dibedakan dengan wanita.
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Berhias
3) Melatih pasien makan secara
mandiri
Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
a)
Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)
Menjelaskan cara makan yang
tertib
c)
Menjelaskan cara
merapihkan peralatan makan setelah makan
d)
Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4)
Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan
berikut:
a)
Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai
b)
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c)
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan
diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara
perawatan kebersihan diri
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
pagi, kenalkan saya suster R”
”Namanya
siapa, senang dipanggil siapa?”
”Saya
dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya
yang akan merawat T?”
“Dari tadi
suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
”
Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? ”
” Berapa
lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. ”
KERJA
“Berapa
kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa
kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T
apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda
orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan
gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan
diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada kudis,
kutu...dsb.
“Apa yang
T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut?
Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh
untuk pasien laki-laki)
“Berapa
kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran?
Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat
cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.
“Berapa
kali T makan sehari?
”Apa pula
yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”
“Di mana
biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita kencing
dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut T
kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat
gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana
kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya.
Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan
pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali..
Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan
air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai
dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh
tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T
sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”.
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan
rapi”
”Bagus
sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T...,
dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak
melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis
makan.
|
SP 2
Pasien : Percakapan saat melatih pasien laki-laki
berdandan:
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
ORIENTASI
“Selamat
pagi Pak Tono?
“Bagaimana
perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah ditandai di
jadual hariannya?
“Hari ini kita akan latihan
berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu ? lebih kurang
setengah jam”.
KERJA
“Apa yang T
lakukan setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?
“Untuk
berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih
2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.
“Apakah T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir
?”Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, bagus…sekali!
“Apakah
T suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah
panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !” (catatan: janggut dirapihkan bila
pasien tidak memelihara janggut)
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba pak,
sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya
bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari
kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap
?
“Nanti siang kita latihan makan
yang baik. Diruang makan bersama dengan pasien yang lain.
SP 3
Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Berhias
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah di tandai
dijadual harian ?
“Hari ini
kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita dekat
cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )
KERJA
“
Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus….! Nach…sekarang disisir
rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah T biasa pakai bedak?” coba dibedakin
mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali.” “ T, punya lipstik
mari dioles tipis. Nach…coba lihat dikaca!
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T belajar berdandan”
“T jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam
jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan
makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain”.
SP 4
Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a)
Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara
merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek
makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
siang T,”
”
Wow...masih rapi dech T”.
“Siang ini kita akan latihan
bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..!” Mari...itu sudah datang
makanan.“
KERJA
“Bagaimana
kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?”
“Sebelum
makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus!
Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan T yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita
makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya,
Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas yang
kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu Suster
Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T setelah
kita makan bersama-sama”.
”Apa saja yang harus kita lakukan
pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan
yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan.)”
” Nach... coba T lakukan seperti
tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk
latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 5
Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a) Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai
b)
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c)
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
Orientasi
“Selamat
pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini ?” Baik..! sudah dijalankan jadual
kegiatannya..?”
“Kita akan
membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“ Kira-kira 20
menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
Kerja
Untuk pasien pria:
“Dimana
biasanya Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu
di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat
ya.....”
“Sekarang,
coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono cebok?”
“Sudah bagus
ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono membersihkan anus atau
kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air
kencing yang masih tersisa di tubuh Tono”. “Setelah Tono selesai cebok,
jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram
tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu
tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya
yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah
selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian
sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah
tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
Untuk pasien
wanita:
“Cara cebok
yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan
ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara seperti ini berguna untuk mencegah
masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita”
“Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono
membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan lupa
merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun.”
Terminasi
“Bagaimana
perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?”
“Coba T
jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk
selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan
tadi ”.
“
Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan
jadual kegiatannya.”
2.
Tindakan keperawatan pada keluarga
Tujuan
a.
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri.
b.
Tindakan keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan diri yang
baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada keluarga agar keluarga dapat
meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan
dirinya meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
1)
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien
2)
Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
3)
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4)
Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati).
5)
Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat diri.
6)
Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
SP1
Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kurang perawatan diri
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat
pagi Pak / Bu, saya D, perawat yang merawat T”
“Apa pendapat Bapak tentang anak
Bapak, T?”
“Hari ini
kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami T dan bantuan apa yang
dapat diberikan.”
“Berapa lama
waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di
kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/
Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan diri yang utama adalah kebersihan
diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku
yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien
tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ;
untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan
alat-alatnya. T juga telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan,
karena anak Bapak/ Ibu perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk
sisiran yang rapi, pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan
bersama keluarga dirumah, T telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan,
ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan
obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu ?Iya..., T juga sudah belajar
BAB/BAK yang bersih. Kalau T kurang motivasi dalam merawat diri apa
yang bapak lakukan?
Bapak
juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui
apakah T sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang
Bapak/Ibu tanyakan?”
TERMINASI
Bagaimana
perasaan Pak J setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J
sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak Bapak, T
dalam merawat diri.”
” Baik nanti
kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.”
“Dan dirumah
nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu T saat membersihkan diri.”
“Dua hari
lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi T dalam
merawat diri.”
SP 2
Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:
ORIENTASI
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana
Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari
yang lalu?”
“Sekarang
kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”
“Kita akan
coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung keT ya?”
“Berapa
lama ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang
anggap saya adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T untuk mandi,
berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus,
betul begitu caranya”
“Sekarang
coba praktekkan cara memberikan pujian kepada T”
“Bagus,
bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”
“Bagus
sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”
“Bagaimana
kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi
lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat T ?”
“Setelah
ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak
dan ibu membesuk T”
“Baiklah
bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam
berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya
tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
|
SP 3
Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu hari ini T sudah boleh pulang, untuk itu perlu dibicarakan jadual T
selama dirumah”
“Bagaimana
pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat T?”
“Nah
sekarang mari kita bicarakan jadual di rumah tersebut disini saja?”
“Berapa
lama bapak dan ibu punya waktu.?”
KERJA
“Pak,Bu...,ini
jadual kegiatan T dirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan
dirumah.?
“ Pak /
Bu..jadual yang telah dibuat selama T di rumah sakit tolong dilanjutkan
dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”
“Hal-hal
yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya T menolak terus menerus
untuk makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain, maka segera hubungi Suster S di Puskesmas
Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon
puskesmasnya: (0651) 446xxx.
Selanjutnya
suster S yang akan membantu memantau perkembangan T selama di rumah”
TERMINASI
“
Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas ?. Ini jadual harian T untuk dibawa
pulang.” Dan ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri.”
“ Jangan
lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala yang
tampak.” “ Silahkan selesaikan administrasinya.”
|
E.
Evaluasi
1.
Kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN
KELUARGA
DENGAN MASALAH KURANG PERAWATAN DIRI
Nama pasien
: .................
Nama
ruangan : ...................
Nama perawat :
...................
Petunjuk
pengisian:
1.
Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah
ini.
2.
Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian
No
|
Kemampuan
|
Tanggal
|
|||
A
|
Pasien
|
||||
1
|
Menyebutkan
pentingnya kebersihan diri
|
||||
2
|
Menyebutkan
cara membersihkan diri
|
||||
3
|
Mempraktekkan
cara membersihkan diri dan memasukkan dalam jadual
|
||||
4
|
Menyebutkan
cara makan yang baik
|
||||
5
|
Mempraktekkan
cara makan yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
||||
6
|
Menyebutkan
cara BAB/BAK yang baik
|
||||
7
|
Mempraktekkan
cara BAB/BAK yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
||||
8
|
Menyebutkan
cara berdandan
|
||||
9
|
Mempraktekkan
cara berdandan dan memasukkan dalam jadual
|
||||
B
|
Keluarga
|
||||
1
|
Menyebutkan
pengertian perawatan diri dan proses terjadinya masalah kurang perawatan diri
|
||||
2
|
Menyebutkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
||||
3
|
Mempraktekkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
||||
4
|
Membuat
jadual aktivitas dan minum obat klien di rumah (discharge planning)
|
2.
Kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
MERAWAT PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama pasien
: .................
Nama
ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk
pengisian:
Penilaian tindakan keperawatan
untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen
penilaian kinerja (No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian kinerja
masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
No
|
Kemampuan
|
Tanggal
|
||||||
A
|
Pasien
|
|||||||
SP I p
|
||||||||
1
|
Menjelaskan
pentingnya kebersihan diri
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
cara menjaga kebersihan diri
|
|||||||
3
|
Membantu
pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
|
|||||||
4
|
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
|||||||
Nilai SP I p
|
||||||||
SP IIp
|
||||||||
1
|
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
cara makan yang baik
|
|||||||
3
|
Membantu
pasien mempraktekkan cara makan yang baik
|
|||||||
4
|
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
|||||||
Nilai SP IIp
|
||||||||
SP III p
|
||||||||
1
|
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
cara eliminasi yang baik
|
|||||||
3
|
Membantu
pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|||||||
4
|
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
|||||||
Nilai SP III p
|
||||||||
SP IV p
|
||||||||
1
|
Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
cara berdandan
|
|||||||
3
|
Membantu
pasien mempraktekkan cara berdandan
|
|||||||
4
|
Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
|||||||
Nilai SP IV p
|
||||||||
B
|
Keluarga
|
|||||||
SP I k
|
||||||||
1
|
Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit
perawatan diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya
|
|||||||
3
|
Menjelaskan
cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri
|
|||||||
Nilai SP I k
|
||||||||
SP II k
|
||||||||
1
|
Melatih
keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
|
|||||||
2
|
Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri
|
|||||||
Nilai SP II k
|
||||||||
SP III k
|
||||||||
1
|
Membantu
keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
|
|||||||
2
|
Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
|
|||||||
Nilai SP IIIk
|
||||||||
Total nilai: SPp + SP k
|
||||||||
Rata-rata
|
F.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Panduan pengkajian pada pasien yang mengalami masalah kurang perawatan diri.
VI. Status Mental
1. Penampilan
ƒ
Tidak rapi
ƒ
Penggunaan pakaian tidak sesuai
ƒ
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan …………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan:…………………………………………………………….
VII. Kebutuhan
Sehari-hari
1. Makan
Bantuan
minimal
Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan
minimal
Bantuan total
3. BAB/BAK
Bantuan
minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan
minimal
Bantuan total
Jelaskan
…..………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan:…………………………………………………………….
|
G.
Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi kelompok yang
dapat diberikan untuk pasien dengan masalah defisit perawatan diri adalah: TAK
stimulasi persepsi:Perawatan Diri
1.
Sesi I: Manfaat
Perawatan Diri
2.
Sesi II: Menjaga
Kebersihan Diri
3.
Sesi III: Tata Cara
Makan dan Minum
4.
Sesi IV: Tata Cara
Toileting
5.
Sesi V: Tata Cara
Berdandan
H.
Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok
keluarga ini dapat diberikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam
bentuk kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan
keluarga ini dapat dilihat di modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi
untuk pasien dan perawat akan ditampilkan di modul khusus yang membahas
pertemuan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar