Kamis, 29 September 2016

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PERILAKU KEKERASAN




ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

By : Lutfy Nooraini


STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI I

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 1 ( satu )
Hari / Tanggal           :


Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif, ekspresi wajah tegang, mata merah berbaring di tempat tidur dengan diikat pada tangan dan kaki

Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan  berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

I.    FASE ORIENTASI

1. Salam terapetik   :
“ Hallo, Selamat pagi, Mbak J ?
“ Boleh khan saya ngobrol sama Mbak, kenalkan nama saya lutfy nooraini, biasa dipanggil lutfy. Saya mahasiswi yang sedang bertugas di sini, saya bertugas di sini selama 3 minggu. Saya akan merawat Mbak selama 3 minggu di sini, tiap hari kita akan ketemu dan berbincang-bincang “.
“ Nama Mbak siapa ? Mbak suka dipanggil siapa ? Usia Mbak berapa ? Rumah Mbak dimana ? Mbak sudah menikah ?”.

2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana kabarnya Mbak hari ini ?”
“ Mbak kelihatan segar apakah Mbak sudah mandi ?”
“ Apakah Mbak sudah makan ?”
“ Bagaimana menu makanan hari ini apakah sesuai dengan selera mbak ?”
“ Bagaimana dengan tidur Mbak, apakah bisa tidur dengan nyenyak ?”
“ Bagaimana keadaan Mbak hari ini, apakah Mbak merasa sudah baikkan ?”

3. Kontrak :
 “ Wah senang ya bisa berkenalan dengan Mbak J “.
“ Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal, sebentar saja, waktunya hanya  ± 15 menit saja, nggak lama kok. Dimana kita bicara ?”
“ Mbak yang pilih tempat ya ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja makan ? Mbak mau khan ? biar kita bisa lebih dekat lagi “.

II.   FASE KERJA
§     “ Bagaimana perasaan dan keadaan Mbak J hari ini ?”
§     “ Apakah ada yang ingin disampaikan ataupun ditanyakan sebelum kita mulai berbincang-bincang ?”
§     “ Mbak J tadi waktu datang diantar siapa ?”
§     “ Mbak J tidak usah khawatir, karena saya tidak akan menyakiti Mbak J, saya dan teman-teman perawat disini akan selalu menjadi teman dan membantu Mbak J, saya siap menemani Mbak J ?”
§     “ Mbak J tahu tidak sekarang berada dimana ?”
§     “ Kira-kira menurut Mbak J, mengapa Mbak J dibawa ke rumah sakit ?”
§     “ Mbak J takut  tidak berada di sini ?”
§     “ Ya, saya bisa mengerti dengan keadaan Mbak J”.
§     “ Saya sangat senang dan berterimakasih Mbak J mau berkenalan dengan saya, sekarang saya akan memberitahukan tentang identitas saya, Mbak J mau khan mendengarkannya ?”
§     “ Saya akan membantu Mbak J biar cepat sembuh ?”
§     “ Bagus sekali kalau Mbak J punya keinginan untuk sembuh”.

III. FASE TERMINASI
§     “ Sementara itu dulu apa yang kita bicarakan hari ini ya, Mbak J ”
§     “ Saya sangat senang dan menghargai karena Mbak J mau berkenalan dan berbincang-bincang dengan saya ”
§     “ Besok, kita bertemu lagi dan berbincang-bincang tentang penyebab marah pada Mbak J , waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya di sini juga. Bagaimana, Mbak J setuju ?”
§     “ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ya Mbak J”                                                           



STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI II

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 2 ( dua )
Hari / Tanggal           :

Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif

Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan  berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi penyebab marah

I.    FASE ORIENTASI

1. Salam terapetik :
“ Selamat pagi,  Mbak J ?”
“ Kemarin kita khan sudah kenalan, Mbak masih ingat nama saya ? Baiklah, kalau Mbak J lupa, Nama saya lutfy nooraini, biasa di panggil lutfy. Saya mahasiswa yang sedang berdinas di ruang ini, kemarin kita kan sudah banyak ngobrol, disini saya di berikan kepercayaan untuk merawat Mbak J, jadi apabila Mbak J ada masalah Mbak J mau khan ngomong sama saya “.
“ Melanjutkan pertemuan yang kemarin, sesuai dengan kesepakatan kita akan membicarakan penyebab mbak marah ”.

2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana keadaan mbak hari ini ?”.
“ Mbak J kelihatan segar apakah Mbak sudah mandi ?”
“ Apakah Mbak J sudah makan ?”.
“ Bagaimana menu makanan hari ini apakah sesuai dengan selera Mbak ?”.
“ Bagaimana dengan tidur Mbak, apakah bisa tidur dengan nyenyak ?”.
“ Bagaimana keadaan Mbak J hari ini, apakah Mbak J merasa sudah baikkan ?”.

3. Kontrak :
  “ Bagaimana kalau kita ngobrol tentang hal-hal yang dapat menyebabkan Mbak J  marah ?”.
“ Mau dimana kita bicara ?
“ Bagaimana kalau sambil duduk di teras biar bisa menghirup udara segar ?”
“ Mau berapa lama kita bicara Mbak J ?”.
“ Bagaimana kalau 10 menit ?”.

II.            FASE KERJA
§        “Apa yang dapat membuat Mbak J marah ?”
§        “Apakah ada yang membuat hati Mbak J  kesal ?”
§        “Apakah sebelumnya Mbak J pernah / sering marah ?”
§        “Apakah penyebab sama dengan yang sekarang, sehingga Mbak J marah ?”

III. FASE TERMINASI
§        “ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita ngobrol ?’
§        “ Coba sebutkan penyebab marah Mbak J ?. Bagus sekali.
§        “ Baiklah, tidak terasa sudah 15 menit kita ngobrol. Nanti coba Mbak M ingat lagi, penyebab Mbak J marah yang telah kita bicarakan ”.
§     “ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol lagi tentang perasaan Mbak J pada saat marah dan cara marah yang biasa Mbak J lakukan. Waktunya sekitar jam 09.00 tempatnya di sini juga. Bagaimana, Mbak J setuju ?”
§        “ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ”



STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI III

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 3 ( tiga )
Hari / Tanggal           :

Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif
Klien dapat menyebutkan penyebab marah

Diagnosa Keperawatan :
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, lingkungan  berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan khusus :
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
5. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

I.       FASE ORIENTASI

1. Salam teraupetik   :
“ Selamat siang Mbak J, kita ketemu lagi ya, masih ingat dengan saya ?”,
“ Baiklah, melanjutkan pembicaraan kita sesuai dengan kesepakatan kemarin, kita akan membicarakan perasaan Mbak J pada saat marah dan cara marah yang biasa Mbak J lakukan “.

2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana perasaan Mbak J hari ini, apakah Mbak J merasa lebih baikkan ?”
“ Mbak J tadi habis mengikuti senam ya, gimana rasanya badannya lebih enak tidak, apakah masih pegal-pegal ?”
“ Mbak J lebih segar hari ini, apakah Mbak J sudah mandi ? Bagaimana tidur Mbak J tadi malam, apakah nyenyak, banyak nyamuk tidak di rumah sakit ? Mbak J sudah makan pagi, gimana menurut Mbak J menu makan pagi hari ini ?”
“ Mbak J tampak lebih ceria hari ini, apakah Mbak J jadi pulang hari minggu besok, Mbak J pulang dijemput siapa ?”
“ Bagaimana, masih ingat tidak apa yang telah kita bicarakan kemarin, apakah Mbak J sudah menuliskan penyebab marah yang Mbak J alami ?”

3.            Kontrak :                                                                                                                   
“ Baiklah,  kita akan membicarakan perasaan Mbak J saat sedang marah ?”
“ Mbak J mau kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja makan, biar  kita bisa lebih dekat  dan tidak terlalu banyak orang ? atau terserah Mbak J mau duduk dimana ?”
 “ Mbak mau berapa lama kita ngobrol ? bagaimana kalau kita ngobrol  + 15 menit saja, baiklah kita bisa mulai sekarang jam 09.00 nanti kita bicara sampai j. 09.15 ?”

II.    FASE KERJA
§     “ Bagaimana perasaan Mbak J jika marah, apa yang Mbak J rasakan pada saat  marah?”
§     “Apakah  Mbak J ada perasaan kesal, tegang, ingin memukul orang, membanting barang-barang dan mengepalkan tangan ?”
§     “Kemudian apa yang biasa Mbak J lakukan pada saat marah?”
§     “Apakah Mbak J bila marah sampai memukul orang, melukai orang, membanting / memecah barang-barang,atau hanya marah-marah, memaki-maki ?”
§     “Coba Mbak J praktekkan cara marah Mbak J pada saya ?”
§     “Apakah dengan marah masalah Mbak J akan selesai ?”
§     “Apa akibat marah yang Mbak J lakukan ?”
§     “Bagaimana, maukah Mbak J belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan sehat ?”

III.   FASE TERMINASI
§     “ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita ngobrol hari ini ?’
§     “ Coba Mbak J ulangi lagi bagaimana perasaan Mbak J saat marah ? Ya betul, apalagi, Bagus.
§     “ Kemudian bagaimana cara marah yang biasa Mbak J lakukan di rumah ?
§     “ Akibat dari marah apa saja ? Ya betul, apalagi, Bagus.
§     “ Baiklah Mbak J tidak terasa waktu kita sudah 15 menit, nanti coba diingat-ingat lagi perasaan Mbak J sewaktu marah dan cara Mbak J marah serta akibatnya.
§     “ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol lagi, Mbak J mau khan ? Waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya di sini juga. Bagaimana, Mbak J setuju ?”
§     “ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ya,  Mbak J mau ngobrol dengan saya, besok kita ketemu lagi “.



STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI IV

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 4 ( empat )
Hari / Tanggal           :

Kondisi Klien :
Klien tenang, kooperatif, penampilan rapi dan bersih.

Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan  berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan khusus :
6. Memilih satu cara marah yang konstruktif
7. Mendemonstrasikan satu cara marah yang konstruktif

I.    FASE ORIENTASI
1. Salam teraupetik  :
“ Selamat pagi, Mbak J, kita ketemu lagi. Masih ingat saya khan ?”.

2. Evaluasi / validasi  :
“ Bagaimana perasaan Mbak J hari ini ?”
“ Bagaimana tidurnya semalam ?”
‘”Apakah Mbak J sudah sarapan pagi ? Bagaimana menurut Mbak J menu hari ini ?  habis tidak makannya ?”
“ Mbak J tampak segar hari ini, sudah mandi ya ? Mbak J hari ini kelihatan rapi dan bersih “.

3. Kontrak  :
 “ Mbak J masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang ? Betul kita akan membicarakan cara marah yang sehat, sekalian nanti kita akan berlatih cara mengungkapkan marah yang sehat, Mbak J mau khan ?
“ Mbak J mau dimana kita bicara ? Bagaimana kalau sambil duduk di meja makan, biar kita bisa lebih dekat ?”
“ Mau berapa lama kita bicara ? Bagaimana kalau + 15 menit, Mbak J setuju ?”

II.         FASE KERJA
§     “ Mbak J, sebenarnya ada beberapa macam cara mengungkapkan marah yang sehat, hari ini kita pelajari 1 cara “.
§     “ Nah, Mbak J pilih mau latihan nafas dalam atau memukul kasur dan bantal ?“.
§     “ Baiklah, kita latihan nafas dalam “.
§     “ Jadi kalau Mbak J lagi kesal / jengkel dan perasaan Mbak J sudah mulai tidak enak, segera nafas dalam agar cara marah yang lama tidak terjadi “.
§     “ Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak, lalu tarik nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut “.
§     “ Coba Mbak J ikuti saya, tarik nafas dari hidung, ya bagus, tahan sebentar dan keluarkan lewat mulut, ulangi sampai  5 kali ?”.

III. FASE TERMINASI
§        “ Bagaimana perasaan Mbak J setelah kita latihan ? Ada perasan plong/lega ?”.
§        “ Coba sebutkan apa yang telah kita pelajari hari ini ?”.
§        “ Bagus, nanti Mbak J kalau terasa ingin marah, ungkapkan cara marah yang sehat dengan tarik nafas dalam, berapa kali tarik nafas ? Ya betul, 5 kali kita bisa lakukan “.
§        “ Nah berapa kali sehari Mbak J mau latihan ? Bagaimana kalau 3 kali ?”.
§        “ Mau kapan aja Mbak J latihan ? bagaimana kalau pagi bangun tidur, lalu siang sebelum makan dan malam sebelum tidur “.
§        “ Dan jangan luga Mbak J lakukan cara ini kalau ada yang membuat hati Mbak J  kesal / jengkel “.
§        “ Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatannya ? Baik, nanti kalau sudah dijalankan dicek list  ya. Nah begini caranya “.

§        “ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol-ngobrol lagi tentang obat yang Mbak J minum. Waktunya sekitar jam 09.00 WIB, tempatnya di sini juga, bagaimana, Mbak J  setuju ?”
§        “ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih, jangan lupa Mbak J tetap latihan ”.



STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI V

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 5 ( lima )
Hari / Tanggal           :

Kondisi Klien :
 Tenang, kooperatif, penampilan rapi dan bersih.

Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri, orang lain dan llingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan Khusus :
Klien dapat menggunakan obat dengan benar

I.  Fase Orientasi
1.            Salam teraupetik  :
“ Selamat pagi, Mbak J ”.

2.            Evaluasi / validasi  :
“ Bagaimana kabar Mbak J  hari ini ?”

3.            Kontrak  :
“ Sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan bincang-bincang tentang obat yang Mbak J minum. Kita bicara ± 15 menit. Seperti biasa kita sambil duduk di teras, setuju kan ?”

II. Fase Kerja
§     “ Sebelum kita mulai, mungkin ada yang ingin Mbak J sampaikan pertanyaan/ keluhan ?”
§     “ Baiklah, kita mulai saja. Obat yang Mbak J minum selama di Rumah Sakit ada 3 macam, yaitu CPZ ( chlorpromazine ) warnanya orange yang ukurannya besar, dosisnya 2 x 100 mg, HLP (haloperidol)  warna jambon kecil dosis 2 x 5 mg dan THP (thrihexipenydil) warna putih kecil ada tulisannya THP di bagian obatnya dosisnya 2 x 2 mg. Masing-masing diminum sehabis makan, siang dan sore hari. Efeknya bisa berfikir tenang, bisa tidur dan tidak gelisah. Efek sampingnya biasanya lidah kaku, ngiler, badan kaku, tapi semua itu dapat dicegah dengan pil yang berwarna putih ( artane )”
§     “ Nanti saya akan ajari cara minum obat secara benar, sehabis makan”
§     “ Jika Mbak J merasakan efek samping yang telah disebutkan tadi sampaikan saja ke saya / perawat yang lain”.
§     “ Nah bagus sekali Mbak J , begitu cara meminum obat yang benar ”.

III.        Fase Terminasi
§     “ Untuk kali ini, barangkali cukup sampai disini dulu bincang-bincang kita ”.
§     “ Tolong diingat ya Mbak J , nama dan dosis obat serta efek samping obat yang Mbak J minum ”.
§     “ Besok kita bisa ketemu dan ngobrol lagi seperti sekarang, waktu dan tempatnya sama. Saya juga akan tanyakan lagi tentang obat yang Mbak J minum, agar tahu betul manfaat minum obat.  Besok juga saya akan membicarakan tentang keluarga Mbak J jika keluarganya datang “.
§     “Selamat pagi, sampai ketemu besok, saya akan meneruskan aktifitas yang lain”.

                                                                   

STRATEGI PELAKSANAAN
Interaksi vi

Masalah Utama        : Perilaku kekerasan
Pertemuan                : 6 ( enam )
Hari / Tanggal           :

Kondisi Keluarga :
Pasien tenang dan kooperatif, penampian bersih dan rapi.

Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan  berhubungan dengan perilaku kekerasan

Tujuan Khusus :
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga

I.              Fase Orientasi
1.            Salam teraupetik :
“ Selamat siang, ibu ?”

2.            Evaluasi / Validasi :
“ Masih ingat dengan saya bu, saya lutfy mahasiswi Keperawatan yang hari sabtu kemarin berkunjung ke rumah ibu. saya sedang berdinas disini dan saya bertanggung jawab atas perawatan Mbak J selama disini ”.

3.            Kontrak :
“ Ibu, saya ingin sedikit berbincang-bincang dengan Ibu mengenai masalah Mbak J. Bagaimana kalau kita duduk di meja makan saja bu, biar lebih enak, soalnya di teras agak ramai. Kita berbincang-bincang waktunya sekitar 15 menit, bagaimana ibu tidak keberatan khan ?. Kita akan membicarakan kembali apa yang telah saya sampaikan kemarin waktu di rumah, saya perlu mengulang supaya ibu lebih paham lagi mengenai tanda-tanda perilaku kekerasan, bagaimana cara keluarga harus merawat Mbak J di rumah dan bagaimana keluarga harus mengatur lingkungan rumah yang sesuai untuk Mbak J dan kita membicarakan obat untuk Mbak J “.

II.            Fase Kerja
§     “ Kita mulai saja ya bu, atau barangkali ada yang perlu ditanyakan atau ibu sampaikan sebelum kita memulai berbincang-bincang ?”
§     “ Gejala perilaku kekerasan yaitu marah, jengkel, muka merah, pandangan tajam, kekerasan / mengamuk. Cara merawat Mbak J di rumah, berikan Mbak J kesibukan yang membutuhkan waktu dan tenaga, hindari berbicara dengan orang lain di hadapan klien atau bila mungkin libatkan klien dalam pembicaraan. Sebaiknya di rumah, klien selalu ada yang menemani, ciptakan lingkungan yang aman dan tenang. Dan yang tak kalah penting adalah minum obat, bantu klien minum obat tiap hari, kontrol sesuai waktu yang ditentukan. Jangan berhenti berobat jika belum ditentukan oleh dokter ”.
§     “ Itu saja barangkali pembicaraan kita kali ini. Ada yang perlu ditanyakan ibu ?”

III.           Fase Terminasi
§        “ Kalau tidak ada yang ditanyakan, barangkali ibu bisa menjelaskan kembali apa yang telah kita bicarakan hari ini ?”
§        “ Bagus sekali ibu, ibu sudah bisa memahami apa yang telah kita bicrakan. Nanti jangan lupa ibu praktekkan di rumah  untuk Mbak J ”.
§        “ Saya kira cukup, hanya itu saja yang dapat saya sampaikan ke ibu. Kita bisa ketemu lagi bila Ibu berkunjung nanti. Selamat siang ibu, terima kasih ibu mau berbincang-bincang dengan saya ”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar